Sabtu, 18 Mei 2019

BUSINESS MODEL CANVAS

CONTOH BUSINESS MODEL CANVAS "JCO"

A.Pengertian Business Model Canvas
   
       Business Model Canvas pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku Business Model Generation ini, menjelaskan Konsep model bisnis yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, berhasil mengubah konsep model bisnis yang rumit menjadi sederhana dan mudah dimengerti. Alexander Osterwalder mencoba mempresentasikan elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah model bisnis, yang terdiri dari 9 elemen model bisnis yang disebut sebagai 9 building blocks.
     Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi atau wirausahawan untuk membuat, dan memahami strategi bisnis yang didesain lalu dikerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi.

       Adapun 9 building blocks atau elemen dasar dalam mendesain model bisnis, diantaranya adalah :
  • Customer Segments
  • Value Propositions
  • Channels
  • Customer Relationships
  • Revenue Streams
  • Key Activities
  • Key Resources
  • Key Partnerships
  • Cost Structure


1.      Customer Segments

         Dalam menjalankan bisnis, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis kita . Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis. Misalkan dalam sebuah restaurant terdapat 2 makanan yang berbeda,  untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda atau perusahaan farmasi membuat 2 obat untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda.

Customer Segments dari J.CO Donuts and Coffee adalah
  • Semua umur (kecuali batita)
  • Semua kalangan menegah sampai keatas
  • consument yang menggemari donuts
  • consument yang menggemari aktivitas sosial seperti hanging out di kafe
  • consument yang menggemari makanan dan minuman dengan brand premium
  • Remaja
  • umur 18-45 tahun kelas menengah
2.      Value Proposition

     Value propositions membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita, nilai apa yang menjadi pembeda dibandingkan produk/jasa perusahaan kita, baik yang menjadi kekuatan atau keunggulannya. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.

Value propositiom dari J.CO Donuts and Coffee adalah
  • Brand
Jco memiliki konsep bagaimana menciptakan merek yang simpel, elegan, mudah diingat, dan memiliki logo yang unik.
  • Experience
Jco tidak hanya menjual donat ataupun minuman, tapi menjual expereince dimana dapat menikmati donat dan minuman di tempat yang nyaman untuk bersantai dan mengobrol serta produk variatif yang selalu up to date. Seperti tagline-nya yaitu a Sharing The J.CO Way.
  • Product
Donat dari Jco bentuknya tipis,lembut, dari ukuran dan bentuknya,  donat Jco lebih cocok disebut camilan atau makanan ringan. Selain itu, topping yang ditawarkan merupakan topping yang berbeda dari donat yang pernah ditawarkan di Indonesia. J.CO menawarkan kopi yang berkualitas tinggi, Untuk produk J.Cool (frozen yoghurt), J.CO memiliki rasa frozen yoghurt lebih manis dan harganya lebih murah dengan pilihan topping yang lebih beragam.

3.      Channels

        Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi untuk menyampaikan value propositions dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan preposisi nilai yang ditawarkan.

Channels dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
  • Jco memiliki 85 cabang di Indonesia, 8 di Malaysia, 3 di Singapore, dan 2 di China
  • Web resmi Jco
  • Iklan
  • contact customer service untuk pengaduan    
  • aplikasi Go-Jek (Go-Food)
4.      Customer Relationship
 
    Elemen yang keempat ini membahas mengenai bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling mau pun lebih memilih ke bisnis yang lain hanya karena etika perushaan yang menyebabkan jalinan hubungan yang kurang baik terhadap pelanggan.

Customer Relationship dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
     
      Dalam membangun hubungan dengan pelanggannya, J.CO Donuts and Coffee, memanfaatkan strategi customer experience. Strategi marketing ini merupakan model pemasaran yang mengikuti customer equity. Dan J.CO juga membangun hubungan dengan pelanggan dengan mengadakan berbagai event tematik seperti mengadakan lomba untuk anak sekolah, selain itu  J.CO juga menyelenggarakan kegiatan amal, dimana murid-murid terlibat menjual donat yang keuntungannya disumbangkan untuk amal, dan J.CO memiliki komunitas-komunitas pencinta J.CO.

5.      Revenue Streams
     
        Aliran pendapatan adalah salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai terjadinya bahan baku, produk atau kinerja tidak dikelola dengan baik atau tidak maksimal mengakibatkan kerugian pada bisnis.

Revenue Streams dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
       
         Selain dari donat, J.CO juga mendapatkan pendapatan  dari penjualan produk lainnya yaitu kopi dan frozen yoghurt. Selain dari produk makanan dan minuman, J.CO juga menjual beberapa merchandise. J.CO juga membuka gerai yang berada di area hiburan seperti mall.  Hal tersebut turut memberikan  pertambahan pendapatan dari J.CO.

6.      Key Activities
   
     Key Activities adalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menjalankan kegiatan yang wajib untuk jalannya perusahaan.

Key Activities dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
  •  Aktivitas membuat tepung premix di laboratorium khusus J.Co
  • Inovasi dalam mengeluarkan produk donat baru setiap bulannya
  • Aktivitas memberika topping pada donat sangat penting
  • Pemilihan kopi yang baik
  • Aktivitas Quality Assurance
  • Aktivitas CSR
  • Aktivitas CSR
  • Aktivitas proses rekrutmen dan training
7.      Key Resources 
       
       Key Resources adalah mewujudkan tujuan bisnis dari perusaan tersebut, dengan cara mengelola sumber daya bisnis tersebut semaksimal mungkin. Seperti sumber daya manusia, ataupun bahan baku, penataan SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.

Key Resources dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
  • Human Resources Development
  • Pegawai bagian quality assurance
  • Store manager
  • Pekerja J.co
8.      Key partnership

    Key partnership adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian persaingan, serta meningkatkan kinerja. Key partnership yang baik akan membentuk siklus bisnis yang lebih stabil.

Key partnership dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
  • Supllier bahan baku
  • Tepung premix yang digunakan untuk meracik merupakan tepung yang diracik di laboratorium pusat J.CO dan sudah berisi bahan-bahan rahasia. Untuk hal ini J.CO bekerjasama dengan PT Kurnia Mitra Duta Sentosa (PT KMDS)
  • mengimpor coklat dari Belgia, keju dari New Zealand, almond dari California, kopi dari Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala dan Indonesia dan green tea dari Jepang.
  • margarin yang sama disetiap gerainya. Margarin ini di supplai dari PT Sinar Meadow International Indonesia.
  • Breadtalk menjadi main partner dari Jco, karena BreadTalk masih di bawah perusahaan Jco juga.
9.      Cost Structure

      Cost Structure adalah struktur pembiayaan bisnis. Misalnya seperti biaya-biaya apa saja yang harus Anda keluarkan. Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya operasional, pajak dan lain sebagainya.

Cost Structure dari J.CO Donuts and Coffee adalah:
  • Investasi
  • fixed cost
  • variable cost
  • overhead cost
  • economic of scale

Sabtu, 06 April 2019

TOKOH YANG SUKSES MEMANFAATKAN MARKETING MELALUI MEDIA JEJARING SOSIAL

TOKOH YANG SUKSES MEMANFAATKAN MARKETING MELALUI MEDIA JEJARING SOSIAL





Biodata Owner Maicih :
  • Nama          : Reza Nurhilman
  • Panggilan    : Axl
  • TTL             : Bandung, 29 September 1987
  • Alamat        : Jl.Padaringan 40 A, Kompleks  KPAD,GegerKalong, Bandung
  • Pendidikan  : 
    • SMPN 1 Cimahi 2002
    • SMAN 2 Bandung 2005
    • Univ. Kristen Maranatha , Jur   Manajemen 2009

Produk Maicih


  • Keripik singkong pedas ( level 3,5,10)
  • Baso Goreng
  • Gurilem
  • Seblak

Bisnis
Dengan Tagline : “ For Ichiher With Love “ maicih ingin tampul dekat dengan para penggemarnya, selalu memanjakan penggemarnya di seantero nusantara dengan cita rasa yang berkualitas.

Awal Usaha:
· Dimulai pada pertengahan 2010
· Dengan modal 15 juta
· Produksi 50 bungkus per hari
· Varian awal yang keluar keripik dan gurilem
· Memproduksi level 1 sampai level 5
· Dipasarkan dengan cara kelililing Maicih Masa Kini
· Membuat varian sampai level 10
· Demand konsumen sangat tinggi
· Kapasitas produksi hingga kini 2000 bungkus / hari
· Omset per bulan 800 – 900 Juta ( ± 30 jt / day )
· Memiliki 20-an jenderal as a marketer
· Pemasaran di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dll melalui jenderal
· Pegawai Produksi yang dimiliki 30-an

            Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek )  yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.
            Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Axl adalah terletak pada bagaimana cara dia berfikir “out of the box” . hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan usaha yang ia jalani sekarang sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa itu maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter. Axl suskses karena berkat ketekunan dan keyakinan nya akan bisnis yang ia jalankan. Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang. Suskes tidak mungkin datang sendiri , tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih pantang menyerah. Suatu kegagalan itu adalah sangat wajar , orang mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu Keberhasilan.

Strategi Pemasaran
Ini merupakan titik berhasilnya maicih dimana dilakukan dengan strategi pemasaran yang out of the box. Axl memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini yaitu dengan media twitter dan Facebook. Axl sengaja membuatn produknya eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko seperti layaknya kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai informasi lokasi dimana para Jenderal ( agen ) maicih mangkal menjajakan dagangannya.
Pemasaran produk ini berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya. Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap harinya melalui situs microblogging Twitter. Tiap hari @InfoMaicih akan memberi kabar di mana produk Maicih bisa didapatkan. Tim pemasaran Maicih yang disebut sebagai Jenderal, akan menjual produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Pendek kata, tak ada yang abadi sebagai tempat membeli produk Maicih. Mereka selalu mobile sesuai posisi para jenderal. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat twitter. Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih gara-gara membaca kicauan pengguna Twitter yang  bersliweran tiap saat. Dan biasanya mereka yang sudah merasakan kripik setan Maicih pastinya bakal tericih-icih alias kepedasan.
Yang membuat pemasaran produk ini berbeda dengan produk produk lainnya Twitter Ma Icih bambangworld.blogspot.com. Hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, Maicih, merek keripik pedas asal Bandung, berhasil menaklukkan hati para Icihers. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik kelas menjadi “Jendral” Maicih. Efeknya, baru satu setengah tahun, omzet Maicih menembus Rp 7 miliar per bulan.  Bagaimana cara Republik Maicih membuat kalangan anak muda urban di Tanah Air bisa “tericih-icih”?
Siapa sih yang gak kenal kenal dengan Maicih? Itu loh, keripik pedas asal Bandung  yang sekarang sedang happening dan tengah “digilai-gilai” kaum muda. “Gak gaul kalau belum tahu dan nyoba Maicih sampai tericih-icih (tergila-gila—red),” demikian diungkapkan para icihers, sebutan untuk para penggemar keripik Maicih. Ruar biasa memang. Dalam seminggu terakhir misalnya, tak kurang 3800 percakapan di Twitter membicarakan Maicih.
Ya, salah satu yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau istilah yang dilemparkan manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para calon konsumen dan pelanggannya melalui Twitter. Ada “Emak” (nenek) untuk pembuat keripik Maicih dan “Cucu” untuk konsumennya. Kemudian, ada “Jendral” untuk reseller-nya, “Icihers” sebutan gaul penggemar Maicih, “Republik Maicih” untuk manajemen, hingga  istilah “tericih-icih” untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.
Sejak diluncurkan akhir Juni 2010 lalu, keripik Maicih memang menjadi salah satu hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia maya. Maklum saja, cara memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik pedas lainnya—yang notabene sudah lebih dulu beredar di Bandung. “Awalnya kami memasarkan tiga varian Maicih, keripik, seblak, dan  gurilem, lewat jaringan pertemanan dan kekeluargaan,” cerita Reza Nurhilman, pemilik sekaligus President Keripik Maicih yang akrab disapa Axl (baca: Axel).
Melalui jaringan kekerabatan, Axl mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik. “Keripik yang kami jajakan memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. Mulai dari level satu sampai lima, dan langsung ke level 10 yang tingkat pedasnya paling tinggi,” lanjutnya.
Walhasil, dengan diferensiasi seperti itu, produk pun direspon positif oleh lingkar kekerabatan Axl. Mereka pun tak segan-segan meng-endorse keripik Maicih lewat kicauan mereka di akun twitter  masing-masing. Dua bulan berjalan, permintaan untuk level tiga dan lima melonjak tajam. Oleh karena itu, produksi keripik pun lebih diperbanyak untuk dua level tersebut.
Melihat efektivitas kicauan teman-temannya di dunia maya, maka Axl pun memutuskan untuk fokus hanya berkomunikasi lewat twitter @infomaicih, facebook #maicih, dan situs www.maicih.co.id. Diterangkan Axl, jumlah follower Maicih saat ini sudah mencapai lebih dari 354 ribu, sedangkan jumlah fanpage mencapai 49.000-an.
Untuk itu, jangan harap Anda akan menemukan gerai fisik Maicih. “Kami memang sengaja tidak membangun gerai fisik. Dari sisi biaya operasionalnya sangat tinggi. Dan yang terpenting, gerai fisik  tidak mampu menciptakan interaksi antara brand Maicih dengan konsumen,” ungkap Axl beralasan. Lantas, bagaimana cara Maicih dikomunikasikan dan dijajakan? Rupanya, Maicih punya sederet “jendral”—sebutan untuk pasukan penjual atau reseller Maicih. Jendral tersebutlah yang bertugas berkicau di akun twitter mereka masing-masing tentang lokasi-lokasi mana saja yang bakal disambangi mobil yang membawa keripik Maicih untuk dijajakan. Dan, tiap harinya lokasi yang disambangi berpindah-pindah, alias nomaden.
Konsep jualan nomaden itu rupanya justru menggelitik rasa penasaran sekaligus memicu antusiasme konsumen. Dampaknya, tak sedikit anak-anak muda justru menunggu-nunggu kicauan dari para jendral Maicih plus berharap lokasi kampus atau rumah mereka bisa disambangi mobil Maicih.
Melalui konsep nomaden itu, urai Axl, “Kami ingin mencapai misi pertama kami, yaitu  menciptakan gengsi di dalam diri  konsumen kalau bisa mengkonsumsi Maicih. Bahkan, punya gengsi jika bisa menjadi icihers.” Itu artinya, jika belum tahu dan mencoba Maicih, boleh dibilang mereka belum masuk kategori “bergaul”.
Kini, misi berikut dari Axl dan kawan-kawan adalah menciptakan gengsi profesi seorang jendral. Menjadi seorang jendral Maicih jelas tidak mudah. Seleksi dilakukan sangat ketat. “Ada tiga batch yang kami tawarkan kepada para calon jendral,” imbuhnya. Ketiga batch itu dibedakan berdasarkan pembelanjaan keripik Maicih.
Untuk batch pertama, nilai pembelanjaan para jendral minimal Rp 5 juta per minggunya. Batch dua, nilai pembelanjaan produk Maicih minimal Rp 10 juta per minggunya. Sementara batch tiga, kategori baru, nilai pembelanjaan minimal Rp 100 juta per minggunya. “Para jendral dibebaskan untuk berinovasi dalam memasarkan produk Maicih,” ungkap Axl.
Selain syarat pembelanjaan, yang terpenting adalah calon jendral Maicih harus datang ke Bandung untuk interview dan mengikuti Akademi Jendral Maicih. “Di sana, calon jendral di-training seputar team work, inovasi, character building, dan soft skill lainnya. Pendeknya, para calon jendral harus mampu menjadi Independent Bussiness Owner (IBO),”  tegas Axl.
Jangan heran, jika para jendral Maicih dituntut untuk inovatif memikirkan cara-cara efektif dalam memasarkan keripik Maicih di area mereka masing-masing. “Kami tidak men-support dana sepeser pun untuk para jendral. Mereka sendirilah yang harus mampu membangun brand Maicih dan memasarkannya di wilayahnya masing-masing,” ia menambahkan.
Axl mencontohkan, area Cirebon  memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah Jakarta. Di Cirebon, komunikasi jauh sangat efektif menggunakan medium radio. Maka, jendral di sana pun bekerja sama dengan sejumlah radio lokal untuk  menggelar talkshow seputar Maicih. Sementara di Jakarta, ketika Axl diundang hadir di salah satu program Metro TV dan Trans7, permintaan Maicih langsung booming. “Beda lagi dengan Bekasi. Pendekatan di sana justru sifatnya harus personal,” tuturnya. 
Kerja keras para jendral—yang merupakan anak-anak muda kelahiran era 80-an—itu tak percuma. Kini, Maicih sudah sampai seantero Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, Maicih juga sudah menjangkau mancanegara. Sebut saja Jepang dan Singapura. Tak mengherankan, dengan modal awal yang hanya Rp 15 juta, kini omzet Maicih membengkak. Per bulan, omzet Maicih—yang didapat dari pembelanjaan keripik para jendral—sudah menembus Rp 7 miliar.
“Untuk jendral batch dua, tak sedikit pembelanjaan mereka tiap minggunya Rp 200 juta-Rp 300 juta. Kontribusi tertinggi memang masih di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, dan Semarang,” ia mengaku.
Lantas, berhasilkah Axl pada misi keduanya: membangun gengsi menjadi jendral Maicih? Jawabannya, jelas berhasil. Ini dibuktikan dengan membludaknya anak-anak muda yang ingin menjadi jendral Maicih. “Dalam sehari, lebih dari seribu orang yang ingin mendaftar menjadi jendral Maicih. Dan, ada dari kalangan artis muda yang sudah menjadi jendral Maicih,” terang Axl.
Namun, Axl mengaku tidak bisa sembarangan menerima para jendral. Lantaran, di tangan para jendral-lah reputasi dan nasib brand Maicih digantungkan. Selain reseller, para jendral juga menjadi endorser sekaligus talker brand Maicih. Oleh karena itu, seleksi para jendral dilakukan sangat ketat. “Selain harus memiliki mindset Independent Bussiness Owner dan lulus Akademi Jendral Maicih, kami lebih mendahulukan wilayah-wilayah yang masih kosong pemain dan memiliki potensial market,” jelasnya.
Setelah sukses dibincangkan di jejaring sosial serta  diliput banyak media elektronik, cetak, maupun online, diakui Axl, Maicih mulai kedatangan kompetitor. Di daerah asalnya di Bandung, tak kurang dari 30 brand keripik—dengan jenis varian yang serupa—mulai agresif memasarkan produknya.
Oleh karena itu, Axl mengaku, tidak bisa tinggal diam. Dalam waktu dekat, tepat di awal tahun 2012, diungkapkan Axl, “Kami akan re-packaging dan meluncurkan varian baru, seblak keju.” Jika saat ini kemasan Maicih masih terlihat biasa, bahkan terkesan jadul (jaman dulu—red), tahun depan akan segera berganti. Untuk re-packaging dan peluncuran varian baru itu, saat ini Axl dan tim sedang menggodok konsep event-nya.
Tak cukup, Republik Maicih pun akan jauh lebih agresif menjadi pembicara di acara seminar atau workshop, menjadi narasumber di media elektronik, cetak, maupun online, hingga menggelar program corporate social responsibility. Bahkan, untuk menunjukkan bahwa Maicih adalah sang pionir, tak segan-segan Republik Maicih memasang reklame Maicih di papan bilboard akbar di wilayah Bandung.(Dwi Wulandari – Majalah MIX-MarketingCommunications, Desember 2011)
Hasil pemasaran dari keripik “MAICIH”
Produk Maicih hasil kerja sama Reza (pemilik keripik “MAICIH”) dan kawan-kawan bersama warga setempat. Penduduk di sebuah kampung di Bandung, Jawa Barat, membuat kripik ini dibantu sejumlah orang. Ibu Ade, ditunjuk Reza menjadi mitra produksi rumahan maicih. Mereka mencari cara bagaimana mengemas jajaran kampung yang tradisional ini agar bisa naik kelas. Berkat pemasaran yang dikemas secara professional dengan metode gentayangan dimana pembeli yang mencari keripik, Ibu Ade merasakan perubahan yang signifikan. Penjualan yang dahulu hanya 100 biji tapi setelah sekarang sudah bermitra dengan maicih, sehari sekarang mencapai 2.000 per bungkus. Dalam sebulan omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 800 juta sampai Rp 900 juta. Di mana sehari saja, bisa mencapai keuntungan Rp 30 juta.
Cerita Dibalik sukses Maicih
Keripik pedas sering diidentikan dengan makanan kampung. Produk popular ini biasanya gampang ditemukan di warung dan dijual secara eceran. Namun, ada pula keripik pedas yang dapat dipesan melalui jejaring sosial Twitter atau Facebook. Reza Nurhilman, menyulap keripik pedas biasa menjadi keripik pedas yang dicari-cari oleh banyak konsumen. Dengan brand Maicih, keripik produksi Reza sedang digandrungi oleh masyarakat Bandung, terutama anak muda.
Nama brand Maicih diambil dari kisah masa lalu yang selalu teringat olehnya, “Maicih itu terlahir waktu saya masih kecil. Biasanya, kalau saya dibawa mama ke pasar, suka ada ibu-ibu tua pake ciput dengan baju alakadarnya. Setiap belanja dia ngeluarin dompet, bonus dari toko emas yang ada resletingnya untuk masukin receh. Mama saya bilangnya itu dompet Maicih”.
Ungkapnya.Beberapa tahun lalu, ia ketemu ibu-ibu yang sosoknya menyerupai Maicih dalam memorinya. Ibu-ibu paruh baya yang pakaiannya tradisional membuat bumbu kripik pedas. Kemudian ia terinspirasi untuk membuat brand Maicihdan ternyata orang lain sangat menyukainya, karena nyeleneh dan unik.
Maicih mampu diproduksi 75 ribu bungkus per minggu. Pada semua varian dari kripik, jeblak, gurilem. Dan, selalu habis. Ia mematok harga maicih di daerah Bandung, keripik level 3-5, gurilam dan jeblak itu Rp11 ribu, untuk keripik yang level 10 Rp15 ribu. Di luar Bandung, keripik level 3-5, gurilam dan jeblak Rp15 ribu, yang level 10 itu Rp18 ribu.
Memilih rasa pedas karena memberikan efek kecanduan untuk yang mencobanya. Namun konsumen tidak perlu khawatir karena dalam komposisi Maicih tidak memakai bahan pengawet dan bisa awet sampai delapan bulan. Rasa pedas Maicih dari rempah pilihan dan cabai yang segar. Dan produk ini sangat baik untuk kesehatan, fungsi jantung, dan detoksifikasi. Keripik Maicih juga enak dimakan pakai nasi, atau dicampur di lotek, mi rebus. Maicih lebih enak kalau dikombinasikan dengan makanan-makanan lainnya.
Awalnya, pemasaran Maicih melalui teman-teman saja yang bertestimoni di media sosial twitter. Kemudian ia lebih fokus untuk memasarkannya. “Mereka yang sudah merasakan Maicih punya testimoni masing-masing. Jadi, saya tidak usah capek-capek promosi. Dengan Twitter, promosi seperti bola salju, terus membesar.” Ujarnya. Alasan pemasaran hanya melalui Twitter dan Facebook. Selain gratis, promosi di Twitter bisa menjadi gong karena kekuatan marketingnya dibuat orang-orang yang beli Maicih. Orang yang belum tahu Maicih akan bertanya dan mereka yang nge-tweet soal Maicih akan dengan antusias menjelaskan.
Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang hingga satu kilometer. Mereka rela mengantre walau hujan badai. Di setiap kota juga ngantre. Sekarang Jenderal-jenderal punya fans dan komunitasnya masing-masing.
Waktu awal-awal, ia masih memakai sistem cash on delivery (COD), ia mau mengantar walau satu bungkus. Waktu itu Ia percaya, “Sekarang saya ngejar-ngejar konsumen, tapi nanti suatu waktu konsumen yang ngejar-ngejar saya.” Dan, sekarang terbukti. Karena, memang pemasaran addicted.
Ia tidak mempunyai karyawan yang banyak, untuk segi pekerja itu sendiri sekitar 10 orang termasuk bagian packing, masak, pembuat bumbu, dan distribusi. Selebihnya agen, yang disebut  jenderal maicih. Ia membuat bahasa marketing dengan nuansa yang berbeda supaya lebih menarik. Menurutnya, kalau saya sebutnya, “ya ini agen maicih,” sepertinya kurang keren. Kalau disebut agen, seperti agen minyak dan kurang menjual. Bukan bermaksud mendeskritkan pekerjaan diluaran sana. Disebut jenderal agar value-nya bertambah, karena produk saya cuma keripik. Kami juga punya menteri perhubungan, yang megang jalur distribusi dan penjualan ke luar pulau. Ia seperti ingin membangun kerajaan sendiri.
Syarat untuk menjadi jenderal orang yang menjadi jenderal dipilih yang memiliki intelektual baik, dan berkompeten. Dari segi SDM, kami nggak hanya asal menerima jenderal, tetapi ada proses interview dan training. Kualitas mereka harus yang terbaik. Jenderal bukan karyawan tapi mitra usaha. Mereka membeli lisensi untuk izin usaha. Jadi istilahnya, mereka adalah distributor atau agen resmi yang menjual kripik Maicih. Jadi bisa dipertanggung jawabkan. Karena banyak yang mengatasnamakan Maicih atau memakai nama maicih dengan cara yang tidak baik. Banyak konsumen yang dirugikan karena tertipu. Sementara maicih yang asli itu hanya diinfokan oleh akun twitter @infomaicih dan yang hanya dijual oleh para jenderal.
Training jenderal  seputar caracter building, knowledge, sikap, serta bagaimana menyikapi bisnis ini ke konsumen. Karena, mereka tidak hanya menjual keripik, tetapi juga education. Ia sendiri sering sharing knowledge di training. Dengan mengikuti training mereka akan siap menjadi pengusaha dari segi mental. Mereka tidak hanya jual beli putus, tapi juga bisa dibilang independent bussiness owner (IBO). Jadi, merasa sebagai pemilik Maicih di kotanya masing-masing. Dan setiap bulan ia dan para jenderalnya mengevaluasi penjualannya dengan mengadakan event-event. Harapan kedepannya, ia ingin pemasaran tidak hanya nasional tetapi go internasional. Sekarang sudah masuk sampai singapura dan jepang. Tetapi masih sistem kirim, jendralnya para TKI di sana.
Anak-anak muda itu harus jauh lebih yakin. Jika ingin menekuni sesuatu harus konsisten dan antusias. Kita harus yakin dan semangat jika kita mempunyai cita-cita dan tujuan. Untuk menuju puncak itu memang tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi ketika kita mengejarnya dengan yakin dan percaya, pasti akan tercapai.
Namanya berkibar di dunia maya berkat strategi pemasaran lewat jejaring sosial Twitter. Ketenaran keripik pedas Maicih menimbulkan rasa penasaran bagi mereka yang belum mencoba, dan rasa ketagihan bagi mereka yang sudah. Maicih ingin mengangkat jajanan kampung untuk bisa ‘naik kelas. Bungkus keripiknya saat itu pun masih sederhana, polos tanpa sablonan logo. Berapa pun jumlah pesanan keripik, ia akan mengantarnya sendiri. Awalnya, Axl memasarkan keripik pedas Maicih dengan lima level atau tingkat kepedasan, mulai dari level 1 hingga 5. Setelah dua bulan, tes pasar menunjukkan bahwa keripik level 3 dan 5 adalah yang paling laris. Kini, dua level keripik itulah yang diproduksi massal.
Januari 2011, Maicih kembali berinovasi dengan menciptakan keripik Maicih edisi spesial, level 10. Ada orang-orang yang merasa tertantang, wah, level 5 ternyata kurang pedas dan mencari yang lebih. Berkat inovasi marketing cerdasnya itu, kini Maicih diproduksi sekitar 2.000 bungkus per hari untuk semua varian produknya. Ia memberi harga satu bungkus keripiknya sebesar Rp11 ribu. Axl pun ketiban rezeki, bisa meraih keuntung an per hari antara Rp1,5 juta hingga Rp 2 juta. Tentu saja penghasilan itu lebih besar jika dibandingkan dengan gaji pejabat selevel menteri sekalipun. Mimpi Axl untuk terus memopulerkan Maicih pun tak tanggung-tanggung. Pemasaran luar kota akan diprioritaskan. Karena di Bandung sudah cukup happening, jadi kita akan ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Kita mengenal Sumedang dengan tahu, Bandung dengan peuyeum. Axl ingin Bandung juga bisa dikenal sebagai kota asal Maicih.
Pada bulan mei 2011 , tepatnya tanggal 07 mei 2011 maicih melaunching produk terbarunya yaitu seblak, sejenis krupuk pipih pedas, dengan varian level yang berbeda-beda. Axl akan terus melakukan inovasinya tetapi dengan tidak meninggalkan ciri khas mengangkat camilan kelas rendahan menjadi berkelas dan diminati orang banyak. Kemungkinan pada masa mendatang akan muncul produk-produk lain yang lebih Inovatif lagi.

Kamis, 14 Maret 2019

PERBEDAAN MAKANAN INDONESIA VS LUAR NEGERI

PERBEDAAN MAKANAN INDONESIA VS LUAR NEGERI


=> RENDANG  VS BEEF STEAK

  • Rendang adalah salah satu makanan khas sumatra barat. Rendang merupakan masakan daging berkuah santan kental, berasa gurih dan pedas. Rendang semakin sering dimasak ulang maka rasa rendang akan semakin enak. Rasa rendang enggak kalah dengan steak ala barat.
  • Steak berkembang hampir ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahannya juga bervariasi dengan bumbu atau saus mengikuti selera masyarakat setempat. Jika Kamu penikmat steak, sah saja jika mau memodifikasinya dengan bahan atau bumbu sesuai selera.

=> SATE VS BARBEQUE 

  • Sate mirip hidangan barbeque yang ada dalam setiap budaya kuliner di seluruh penjuru dunia. Sate adalah makanan dari daging ayam, kambing atau sapi yang ditusuk kemudian dibakar. Biasanya sate disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu kecap. Sate selain disukai orang Indonesia termasuk makanan Indonesia yang paling diminati orang asing.
  • Barbeque (juga disebut barbecue atau BBQ) adalah istilah yang merujuk baik terhadap teknik memasak panggang ataupun peralatan memanggang secara khusus.

=> GADO-GADO VS SALAT

  • Gado-gado adalah salah satu jenis salad asal Indonesia khususnya betawi. Isi gado-gado terdiri dari sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu atau saus dari kacang. Gado-Gado menawarkan cita rasa yang tidak kalah segar dengan salad ala barat.
  • Salad adalah suatu istilah yang luas dipergunakan bagi persiapan jenis-jenis makanan yang merupakan campuran dari potongan-potongan bahan-bahan makanan siap santap. Suatu salad dapat disajikan dingin-dingin (setelah didinginkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin) atau disajikan dalam temperatur ruang, dan dapat juga menjadi isi dari roti sandwich.
       Walaupun dapat dibuat atau terdiri dari bahan daging matang atau telur (rebus atau goreng), umumnya jenis makanan ini terdiri dari setidaknya satu jenis sayuran mentah (lalapan) atau buah-buahan, umumnya digunakan selada. Seringkali salad disajikan dengan saus (dressing) tertentu.

=> LEMPER VS SUSHI


  • Lemper, makanan khas Indonesia dari ketan dan berisi ayam, abon atau daging yang dibungkus daun pisang. Lemper ini mirip sushi makanan Jepang. Kalo menurut saya, lemper ayam lebih enak ketimbang sushi. Kalau lemper lebih dikembangkan dengan variasi isi tidak hanya cuma isi ayam tapi misal diisi tuna atau yang lainnya, lemper bisa saja mengalahkan sushi.
  • Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
       Makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. Nori sering dipakai untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki atau belut unagi dan belut anago yang sudah dipanggang.
       Perbedaan umum yang dapat diterima antara barbekyu dan pemanggangan adalah dari lama waktu memanggang dan jenis panas yang digunakan. Pemanggangan biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang singkat dengan menggunakan panas api langsung berkekuatan menengah hingga tinggi, sementara barbekyu dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama dengan menggunakan panas tak langsung, dengan cara ini makanan memperoleh aroma dan cita rasa khas melalui proses pengasapan.

CARA MEMBUAT TELUR EMEN

CARA MEMBUAT TELUR EMEN






=> BAHAN-BAHAN MEMBUAT TELUR EMEN
  • 2 Butir telur ayam
  • 1 Batang daun bawang (iris kecil-kecil)
  • 1 sdm Tepung terigu
  • 6 sdm Air (biar fluffy)
  • Kaldu bubuk (secukupnya)
  • menyak goreng (secukupnya).
=> LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN TELUR EMEN
  • Kocok telur, masukkan irisan daun bawang, tepung, air, kaldu bubuk. Kocok hingga tercampur rata.
  • Panaskan minyak dalam wajan cetakan telur kecil. Tuangkan telur pakai sendok makan. Jika sudah matang, balik.
  • Sajikan dengan saos.

UTS - MANAJEMEN JARINGAN MOBILE - 20170801178 - RIA AGUSTIN ARIYANTI

 Nama   : Ria Agustin Ariyanti  Nim      : 20170801178 Matkul : Manajemen Jaringan Mobile